Berita Nasional, nasional

Gerakan LDII Tanam Pohon 2021: Hutan dan Lahan Kritis Perlu Segera Reboisasi

Jakarta (13/12). Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar “Gerakan LDII Tanam Pohon & Webinar” bertema “Pohon sebagai Sumber Kehidupan dan Penghidupan”. Kegiatan ini bekerja sama dengan Ponpes Minhaajurrosyidin, STAIMI (Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidiin), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, MUI (Majelis Ulama Indonesia) DKI Jakarta Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, dan Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT) pada Minggu, 12 Desember 2021.

Acara ini dilaksanakan secara luring di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, dan diikuti secara daring oleh pengurus DPP, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII se-Indonesia, anggota Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM), santri serta pelajar dari pondok pesantren dan sekolah, juga para pemerhati lingkungan. Hadir pula Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH.Munahar Muhtar.

Ketua DPP LDII Bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) Teddy Suratmadji yang mewakili Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan, pada tahun 2018, data dari lingkungan hidup menerangkan terdapat 14 juta lebih hektar hutan dan lahan kritis yang bila tidak direboisasi, akan musnah. Akibat hutan yang gundul, timbul bencana yang didominasi oleh banjir dan longsor sebesar 40 persen.

Hal ini diakibatkan banyaknya permukaan tanah yang terbuka, dan pada saat hujan lebat menyebabkan air dominan lari ke sungai. “Jika sungai tidak mampu menampung maka terjadilah banjir dan longsor,” ungkap Teddy.

“Oleh karena itu kegiatan penanaman pohon akan dapat sangat membantu upaya Pemprov DKI dalam mengurangi bencana banjir dan longsor. Kiprah LDII dalam Go Green sudah dimulai sejak tahun 2008, yang waktu itu dicetuskan di Jawa Timur bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur,” jelas Teddy.

Teddy mengatakan, LDII sebagai organisasi masyarakat keagamaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan serta keselamatan generasi yang akan datang, sangat mendukung dan berkontribusi melalui “Gerakan LDII Tanam Pohon 2021”. Gerakan tersebut telah diluncurkan pada 28 November 2021. Kemudian dilanjutkan dengan mengajak seluruh warga LDII dan masyarakat umum, untuk melakukan aksi penanaman pohon selama bulan Desember 2021.

Hal tersebut sebagai bentuk dukungan bulan menanam nasional, yang diadakan LDII di Yogyakarta, kemudian di Riau, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan sekarang di DKI Jakarta.

Selain penanaman perdana, di hari yang sama diadakan webinar dengan tema yang sama dengan mendatangkan pakar dari IPB, Yayasan IKAMaT, dan DPP LDII.

Sebagai sumber kehidupan, pohon penghasil oksigen, penyerap karbon dioksida dan penyimpan air tanah. Pepohonan dapat juga memberikan nilai tambah ekonomi melalui hasil panen yang didapat dalam bentuk buah-buahan dan produk lainnya.

Teddy menyampaikan LDII ingin membantu masyarakat dan pemerintah dalam usaha mengkonversi buah-buahan langka dari Betawi yang saat ini mulai sulit ditemukan. Pohon-pohon tersebut di antaranya pohon bisbul, pohon menteng, dan lain-lain. Di hari yang sama pohon-pohon tersebut akan ditanam bersama, dipelihara sampai berbuah hingga menjadi sumber penghidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Menyitir sebuah hadits dari Anas bin Malik, “Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tanaman, kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan menjadi sedekah baginya. Harapannya, aksi tanam pohon ini juga dapat menjadi amal jariyah selama pohon itu tumbuh, berbuah dan dimakan,” kata Teddy.

KPKP: LDII Ikut Lestarikan Tanaman Langka Berkualitas

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan & Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, yang diwakili oleh Kasudin KPKP Jakarta Timur Ali Nurdin membuka webinar secara resmi. “KPKP sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan penanaman pohon dan webinar ini, karena di Jakarta banyak tanaman langka yang bagus mutu dan kualitasnya sehingga perlu dilestarikan,” ujar Ali.

Ali menjelaskan bahwa pohon sebagai sumber kehidupan, dapat menghasilkan oksigen 130 kg dalam setahun. Pohon sebagai sumber penghidupan, baik tanaman pelindung maupun produktif sangat bermanfaat bagi kita semua.

Dalam webinar tersebut, Ketua Harian Yayasan Ponpes Minhaajurrosyidiin KH.Asy’ari Akbar turut menyampaikan sambutan selamat datang saat mengawali acara tersebut.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur bahwa pondok ini ditunjuk oleh DPP LDII sebagai lokasi gerakan menanam pohon. Ini sangat sejalan dengan apa yang sudah kami lakukan. Di samping ada pendidikan, salah satu yang kita tanamkan adalah peduli lingkungan. Ada tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga zero waste, tidak berbekas, juga upgrade sampah menjadi aset, dan urban farming,” ujar Asy’ari.

Ia berharap selain kompeten dalam ilmu agama, anak didik dan santri-santri Ponpes Minhaajurrosyidin saat keluar dari pondok nanti setidaknya memiliki keahlian skill yang berkaitan dengan peduli lingkungan.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan & Pertanian DKI Jakarta, Kepala Dinas Pertamanan & Hutan Kota DKI Jakarta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta. Hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan DKI, Kepala BPDAS Ciliwung Citarum, Ketua PHDI DKI Jakarta, Ketua MATAKIN DKI Jakarta, Ketua PGI DKI Jakarta, Ketua KWI DKI Jakarta, Ketua Walubi DKI Jakarta, Ketua DPD LDII Kota se-DKI Jakarta dan Camat Cipayung. (Nisa/LINES)

One thought on “Gerakan LDII Tanam Pohon 2021: Hutan dan Lahan Kritis Perlu Segera Reboisasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *